Jika itu bisa terjadi, Alana akan sangat bersyukur.
Melihat wajah Alana, Mega tersenyum dengan misterius: "Kalau begitu kita harus mulai merencanakannya dari sekarang. Cetak biru untuk hidup bahagia digambar dengan tanganmu sendiri, garis demi garis. Contohnya seperti kedai kopi ini, sekarang sudah saatnya mengembangkan konsep yang cocok dengan Indonesia."
Alana mendengarkan Mega dengan tenang, dia selalu bisa mengatakan sesuatu yang berarti dan meninggalkan bekas. Tidak dapat dipungkiri bahwa Alana sekarang semakin ingin berteman dengan Mega, ada banyak hal yang bisa dia pelajari dari Mega.
Sementara ketika keduanya sedang berbicara, untuk beberapa alasan, Alana merasa sedang sedang diawasi. Dia memalingkan kepalanya sedikit, kemudian dia bisa melihat siapa yang sedang mengawasinya dari tadi.
