Alana mendongak, dan ketika dia melihat orang di depannya, dia tercengang di tempat seolah-olah dia disambar petir!
Ayah yang dimaksud Alifia adalah... ternyata Gani!
"Ayah!" Alifia berlari ke sisi Gani, "Ayah, Ibu sedang diselamatkan. Untungnya, Kakak Alana membantuku."
Gani dan Alana saling memandang, tidak dapat berbicara lama.
"Oh, itu dia." Setelah sekian lama, Gani menemukan suaranya, dan kemudian berkata kepada Alana, "Terima kasih."
Alana mengatupkan mulutnya, merasa tidak bahagia di dalam hatinya, dan menjawab dengan dingin, "Tidak apa-apa, seharusnya begitu."
Suasananya agak canggung. Pada saat ini, lampu di ruang operasi padam dan ibu Alifia didorong keluar. Setelah melihat ini, Gani dengan cepat melangkah maju dan berkata, "Dokter, bagaimana situasi Ana?"
Dokter melirik Gani, "Anda keluarga pasien ini?"
"Paman Dokter, dia adalah Ayahku!" Alifia berteriak.
