Chapter 191 - Provokasi

Mendengar kata-kata ini, mata Erika tiba-tiba bersinar seperti menemukan berlian, dan wajahnya memerah karena gembira: "Ya, tidak ada yang istimewa. Aku suka semua makan."

Erika tidak peduli apa yang dia makan, selama dia bisa bersama Bisma!

Tatapan mata Erika terlihat jelas, bahkan orang paling bodoh pun dapat melihat kasih sayangnya untuk Bisma. Alana mengepalkan tangannya, dan dia merasa sangat tidak nyaman, tetapi dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa Bisma dan Erika hanya sedang berbicara.

Melihat tatapan sedih Alana, sudut mulut Erika sedikit terangkat. Dia diam-diam senang memikirkan Alana seperti ini. Biarkan Alana merasakan sakit yang dia derita.

"Erika kamu suka makan di sini?" Nada suara Bisma terdengar sangat embut, tapi tidak ada ekspresi apapun di wajahnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS