Karin juga malu saat dikatakan begini oleh anaknya. Wajahnya pun menjadi lebih merah, "Kalian semua sudah sarapan? Apakah kamu ingin makan lebih banyak lagi bersama Bunda?"
"Tidak. Aku sedang baca koran. Penjahat besar yang memukuli bunda kemarin sudah dipukuli!" ucap Caron yang kemudian mengambil koran dan menunjukkannya kepada Karin.
"Iya, Bunda baru saja membaca korannya."
"Bunda, apakah yang ada di koran ini ada hubungannya dengan Ayah?" ucap Carol sambil menatap Karin dengan tatapan yang penasaran.
Karin kemudian tersenyum dan mengangguk, "Ya, ayahmu yang membalaskan dendam Bunda."
Carol kemudian menyipitkan matannya dan tertawa. Seperti apa yang dia harapkan, Ayahnya itu telah merencanakan semuanya dan dia tahu itu bukanlah hal yang tidak di sengaja. Mata bocah kecil itu bahkan terlihat penuh rasa kagum. Dia kemudian memegang tangan Karin dan berkata, "Bunda, jika aku besar nanti, aku ingin seperti ayah yang bisa melindungi bunda dan adik."
