"Aku seorang preman? Marlin, apa yang kau katakan? Kau yang menyentuhku bukan aku yang menyentuhmu! Dasar preman wanita!" ucap Devano yang menatap Marlin dengan tatapan kosong. Marlin bahkan hampir marah dan berpikir apakah dia sudah menyentuhnya? Dia jelas dengan sengaja merencanakan hal ini! Bajingan!
Saat wajah Marlin sudah mulai memerah, dia pun bertanya lagi, "Dimana kuncinya? Apakah kau lupa?"
"Oh, mungkin ada di saku yang sebelah kiri. Maukah kau mencarinya lagi?" ucap Devano sambil tersenyum jahat.
Saku sebelah kiri? Itu artinya dirinya harus berbaring di pangkuannya dulu lalu merogoh sakunya lagi? Benar-benar bajingan!
"Bajingan! Aku tidak akan tertipu lagi!" ucap Marlin yang mendengus lalu berbalik dan melihat ke luar jendela.
"Ini artinya kamu tidak mau usaha dan bukan aku yang tidak ingin melepaskanmu dari borgol itu."
Marlin dengan spontan berbalik dan berkata, "Bah! Jika kau benar-benar ingin melepaskanku, kau akan berhenti dan memberikan kuncinya padaku."