Keesokan harinya, Karin dibangunkan oleh sebuah ketukan pintu yang diketuk oleh Caron.
Dia bahkan mengalami insomnia dalam waktu semalaman dan juga tertidur dalam keadaan yang linglung hingga subuh. Saat ini Karin terbangun dengan sakit kepala dan sakit mata yang parah.
Karin kemudian duduk dan mendengarkan Caron sedang berteriak dari luar, "Bu, Ayah, bangun lah! Sarapan sudah siap!"
Karin menoleh dan melihat ke sampingnya. Di sisi lain tempat tidur, seprai masih rata dan bersih. Terlihat jelas jika pria itu tidak pulang semalam.
Ekspresi Karin pun menjadi redup dan tenggorokannya sedikit tersumbat. Dia pun menarik nafasnya dalam-dalam dan berkata, "Caron, bunda akan keluar, tunggu sebentar."