Karin diseret secara paksa masuk ke dalam mobil dan tahu jika Axelle pasti sedang marah. Jantungnya pun menjadi gemetar saat mendengar pintu itu dibanting olehnya. Benar saja, Axelle yang penuh kedinginan pun sedang menatap Karin.
"Keluar!"
Secara spontan, dia bahkan tidak ingin mengatakan ini pada Karin. Dion yang ada di kursi depan pun menyeka keringatnya, lalu membuka pintu dan pergi.
Karin juga berbalik untuk mencoba menabrak pintu mobilnya. Tapi setelah memutar tubuhnya setengah, Axelle menyeret punggungnya dan menekannya di kursi.
"Karin, apa kamu bisa membiarkan anakku memanggil orang lain ayah?" ucapnya sambil menggertakkan giginya. Matanya yang dalam pun seperti sedang dipenuhi amarah dan garis wajahnya yang tajam sudah berubah seperti pisau.
Karin benar-benar takut padanya dan tidak tahu kenapa, dia justru bergerak maju dan memeluk Axelle. Axelle bahkan tidak tahu jika dia akan melakukan hal yang seperti ini dan dia tiba-tiba menjadi kaku, "Apa yang kamu lakukan?"