Chapter 148 - Ayah Caron Berbeda

Di luar, setelah Caron berlari keluar dari kamar tidur, dia sedikit cemberut karena merasa tidak senang. Dia merasa jika Ayahnya lebih galak dari sebelumnya.

"Mbak kecil, mereka akan turun dan tunggu nyonya dan bapak disini ya." Ucap pelayan dengan buru-buru. Jika Caron diizinkan masuk lagi, dia mungkin tidak perlu bekerja di sini.

Caron kemudian mengangguk dan berjalan untuk menuruni tangga. Saat dia turun, para pelayan sedang sibuk di pagi hari.

Melihat Paman Zeze yang sedang memerintahkan kedua pelayan itu untuk memindahkan pot tanaman, mata Caron pun menjadi berbinar dan dia berlari ke arahnya. Dia kemudian menarik-narik pakaian Paman Zeze dan bertanya dengan tegas, "Paman Zeze, apakah kamu tahu kenapa ayah dan bunda tidur tanpa memakai baju?"

Suara gadis kecil itu sangat keras dan menyebar ke seluruh ruang tamu. Dia pun tiba-tiba merasa malu. Mulut Paman Zeze kemudian bergerak-gerak, "Ini ..."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS