Karin melihat sendiri mobil itu menghilang, tetapi dia bahkan tidak merasakan kemenangan sedikitpun di hatinya dan justru merasa kosong. Sesaat dia berdiri di balkon, dia merasa dalam keadaan yang linglung. Dia kemudian mengusap-usap tangannya yang dingin dan sedang tertiup angin malam. Lalu dia kembali memasuki rumah.
Malam ini, Karin tidur perasaan yang sangat gelisah dan selalu merasa berat di dalam hatinya. Sebelum matahari terbit, dia tertidur dan tidak disangka jika dia bermimpi. Dalam mimpi itu, wajah Axelle sedang berlumuran darah dan dia sedang memegang pundaknya sambil mengguncangnya.
"Apa aku salah? Katakan, apa aku salah?"
Karin tidak menjawabnya dan dia terus menggigit lehernya. Karin kemudian terengah-engah dan bangun. Langit pun terlihat sudah bersinar di luar dan tempat tidur di sampingnya itu masih kosong. Pria itu bahkan belum kembali sepanjang malam.
"Ayah! Apa kau sudah bangun?"
