Melihat keheningan Axelle, Karin pun memutar matanya ke arah Axelle sekali lagi, "Jadi, menurutmu, kehancuran terbaik akan diperoleh dengan tanganmu sendiri?"
Dia bahkan tidak merasa disanjung dan dipuji oleh Axelle. Dirinya seolah sedang ingin di perangkap lalu akan disiksa olehnya. Dia bahkan akan menjadi seorang anjing yang baik.
Ketika dia marah, dia menendangnya dan mencoba dengan segala kemungkinannya untuk menyiksa dan mempermalukan. Tapi, ketika dirinya melunak, dia ingin mencarinya lagi.
Dia adalah seorang manusia dan perlakuan Axelle telah membuatnya merasa dingin. Dia bahkan hanya berharap dirinya sudah membuatnya cukup dan membiarkannya pergi.
Rasa malu pun melintas di wajah Axelle, "Aku hanya ingin menakutimu, kamu bahkan tidak mati terbakar kan?"
"Tapi, aku benar-benar mengira jika aku akan terbakar sampai mati, Axelle. Apakah kamu tidak mengerti? Pernahkan kamu mengalami sekarat?"