Karin buru-buru menarik Dion karena terkejut, "Doni ingin mengatakan sesuatu dengan pelan-pelan, jangan khawatir."
"Mbak Karin tidak tahu jika kesehatan ibuku itu sangat buruk. Bahkan baru saja ayahku dirawat di rumah sakit. Dokter bilang jika organ hatinya sangat buruk dan juga ada tanda-tanda tumor otak. Orang tua saya dengan keadaan seperti ini. Ini yang membuat saya cemas."
Karin bahkan mengerti dengan apa yang dirasakan Dion. Karin juga masih berusaha untuk tetap bisa mengendalikan emosinya dan karena melihat ekspresi Dion yang sedang khawatir dan sedih, Karin pun dengan sigap menghiburnya.
"Adikku! Dia telah membuat orang selalu khawatir. Bahkan dia masih SMP dan sudah kawin lari tanpa diketahui keberadaannya sampai sekarang." Ucap Dion sambil menepuk meja dan memberi bunga ke foto saudara perempuannya itu.
"Lalu apa yang harus dilakukan?"