Malam yang sepi di kantor polisi Bhayangkara.
Bella sudah beberapa hari ini telah mendekam di kantor polisi atas kasusnya dengan Axelle, dan saat ini dia sedang menjambak rambutnya dengan kasar karena frustasi.
Penampilannya juga tidak glamor seperti biasanya, dia terlihat begitu hancur. Rambutnya acak-acakan, wajahnya kusam dan pucat, matanya merah, dan ekspresinya terlihat suram.
Dia terus menatap Rosa yang sedang duduk di seberangnya sembari menangis dan berteriak, "Apa kau tidak berhasil membujuknya dan membuatnya setuju untuk melepaskanku?"
"Bella, jangan patah semangat. Ibu akan mencari jalan lain. Telepon genggamnya saat itu sedang mati, bahkan dia juga tidak memiliki kontak Pak Axelle. Dia berkata Pak Axelle juga bukan pria emasnya. Bisakah kamu tidak membuat kesalahan?"