"Em … bagus, sangat bagus dan jauh lebih baik," komentarku. Hori nampak kecewa. Dia hanya membulatkan mulut sembari menunduk dengan lesu. Ku hela napas beratku dan membuangnya pelan. Sepertinya dia ingin penjelasan yang lebih masuk akal daripada sekedar kalimat bagus saja. Aku pun melanjutkan, "Hanya saja kau harus mengatur crescendo yang kau lakukan sendiri. Ikuti sesuai dengan dentingan dari keyboard yang dimainkan oleh Watanabe. Jika menurutmu ketinggian, kau sendiri yang harus menurunkannya. Kau harus mengetahui hal tersebut."
"Baiklah, Senpai! Aku akan terus berlatih!" kata Hori dengan penuh semangat dan percaya diri. Aku tersenyum lalu menaruh tanganku di atas kepalanya. Hori nampak tersenyum senang. Tiba-tiba Mizuno menarik tanganku yang lain lalu menaruhnya di atas kepala dia. Astaga! Ternyata dia menginginkannya juga.