Chereads / RIZER / Chapter 16 - KEMBALI KE ARTCHIES PROJECTS

Chapter 16 - KEMBALI KE ARTCHIES PROJECTS

[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]

Karya orisinil @ookamisanti_ jikapun ada kesamaan mohon maaf dan mungkin tidak sengaja.

><><><

Aku datang ke Artchies Projects seorang diri, asisten artisku sedang mengadakan pertemuan di sekitar Harajuku. Dia tidak memberitahuku siapa orang yang dia temui. Ku lihat Tuan Takigawa sudah menunggu di depan lobi, dengan segera aku menghampirinya.

"Selamat pagi, Tuan. Apakah kau sedang menunggu seseorang?" sapaku sekaligus bertanya.

"Selamat pagi, Rizer. Aku sedang menunggu tamu Tuan Kudou. Oh iya, mulai sekarang kau memanggilku Produser saja," jawabnya. Ku anggukkan kepalaku. Dia pun menyuruhku untuk datang ke lantai empat dan masuk ke ruangan bernama Artchies. Setelah berbincang-bincang sebentar, aku pun pergi ke lantai empat dan berjalan menuju ke ruangan yang disebutkan oleh Tuan Takigawa.

Sesampainya di sana, aku membuka pintu dan melihat ada empat orang sedang berbicara. Mereka menolehkan kepala menatapku. "Ah! Orang asing itu," kata salah satu dari mereka. Seingatku keempat lelaki ini adalah Artszies, band yang kemarin bernyanyi bersamaku. Ku hampiri mereka dan tersenyum.

"Apakah Produser menyuruhmu datang ke ruangan ini?" tanya Hirata.

"Ya dia menyuruhku datang ke sini. Mengapa ruangan ini dinamakan sama seperti Artchies Projects?" jawabku sekaligus memberikan pertanyaan. Salah satu dari mereka menjawab kalau sejak pertama kali mereka direkrut, nama itu sudah tertera di depan ruangan ini. Kata Tuan Takigawa, ruangan ini adalah bekas tempat kumpul idol bernama Artchies. Dulu mereka menempatkan ruangan yang kami datangi sebagai tempat berkumpul. Karena Artchies sudah tidak menempatkannya lagi, maka kami yang akan menggunakannya. Ku anggukkan kepalaku saat dia menjelaskan seperti itu.

Tak lama datanglah enam perempuan yang kemarin ku lihat. Kalau tidak salah mereka adalah ArtGirlz. Mereka terkejut melihatku ada di ruangan ini. Nakano pun menghampiri. Dia bertanya, "Ka-kau bergabung bersama kami? Apakah kau akan berkumpul di sini?"

"Ya begitulah," jawabku. Dia meloncat kesenangan membuatku tertawa kecil.

"Kau jangan kesenangan seperti itu, Anak kecil! Dia akan bergabung bersama kami," kata Hirata. Nampaknya mereka terkejut mendengar ucapan lelaki itu. Aku mengangkat kedua alisku.

"Sungguh? Apakah kau akan bergabung dengan band tidak jelas ini? Jangan! Aku mohon! Kau akan sengsara bersama mereka," ucap Mizuno tak terima sembari mengejek. Hirata berdiri dan menghampiri perempuan itu. Dia merangkulnya lalu memukul kepalanya membuat Mizuno kesakitan. Aku tertawa melihat mereka ternyata seakrab ini.

"Rei, apakah kau datang jauh-jauh dari Hokkaido menuju ke sini?" tanya Tsuchiya, aku menolehkan kepalaku.

"Ya, baru saja tadi. Rumahku ada di sana dan aku belum sempat menyewa tempat tinggal di sini," jawabku seadanya.

"Jauh sekali. Kau dari Hokkaido ke Tokyo dalam satu hari?" tanya Harada. Ku anggukkan kepalaku.

"Apakah kau tidak lelah?" Kini giliran Nishizawa yang bertanya.

"Tentu saja aku lelah, tapi ini pekerjaanku. Aku tak bisa menolaknya."

"Apakah kau ini Reizero yang ada di salah satu situs video itu? Penyanyi yang selalu bernyanyi di café dan kau memiliki banyak penonton serta lagumu sendiri. Apakah aku salah?" Aku tersenyum mendengar pertanyaan dari Nakano. Ku anggukkan kepalaku membuat mereka semua terkejut. Apakah sebagian dari mereka tidak tahu siapa aku? Wajar saja, karena aku hanya terkenal di internet dan Hokkaido.

"Apakah kau serius? Pantas saja suaramu bagus sekali," kata Tamura. Aku hanya tersenyum.

"Selamat pagi!" sapa seseorang. Aku semua menoleh ke sumber suara. Ah! Kalau tidak salah mereka adalah Artchazz, dua anak sekolah menengah pertama yang saat itu bertengkar kecil di lorong lantai tiga.

"Aaa … Tampan, kau sudah datang." Aku terkejut saat Mizuno memelukku membuat semua orang terkejut termasuk aku.

"Hei! Jangan sembarangan, Anak kecil! Apakah kau tidak tahu? Dia sudah terkenal terlebih dulu daripada kau. Jangan sembarang menyentuhnya," tegur Hirata sembari menjauhkan kami. Mizuno nampak kebingungan, dia pun menanyakan apakah yang dikatakannya benar atau tidak. Ku jawab saja dia benar.

"Apakah kau memiliki seorang penggemar?" tanyanya.

"Hanya sedikit," jawabku sembari mendelikkan mata.

"Kau bohong. Pasti penggemarmu banyak, bukan? Wajahmu tampan, kau tinggi dan senyumanmu manis sekali, aku yakin banyak penggemar yang akan menyukaimu," ucap Hori membuatku tersenyum dan mengatakan terima kasih kepadanya. Dia meninju lenganku dengan pelan sembari bergurau. Aku hanya tertawa kecil. Kami semua pun terduduk di sofa yang ada di ruangan ini. Kami bercanda satu sama lain. Sampai akhirnya, Tuan Takigawa datang bersama dengan Miyazaki. Aku terkejut dia masuk ke ruangan ini. Apakah dia akan bergabung bersama kami di ruangan ini?

"Semuanya, tolong dengarkanlah!" Kami semua berdiri saat Tuan Takigawa berkata seperti itu. Kami saling bungkam dan memperhatikan apa yang akan disampaikan Tuan Takigawa. Ternyata dia memperkenalkan aku dengan yang lainnya. Tuan Takigawa berkata kalau aku akan bergabung bersama mereka. Untuk sekali lagi, mereka memperkenalkan diri satu persatu beserta nama unit mereka. Terakhir Miyazaki Maika. Ternyata dia sudah bergabung dengan kelompok ini sebelum aku datang. Mereka semua sedang latihan keras untuk debut pertama, ada juga yang melakukan konser mini untuk promosi dan sesi pemotretan.

Setelah perkenalan selesai, Tuan Takigawa berkata kalau aku harus melakukan sesi pemotretan untuk pertama kalinya. Dia akan mempromosikan diriku. Aku disuruh pergi ke studio foto yang ada di lantai tiga. Ku anggukkan kepalaku setelah mendengar penjelasannya. Dia pun menyuruh semua orang untuk kembali beraktivitas seperti kemarin, Tuan Takigawa juga memperingati anggota Artchazz agar tidak kabur saat melakukan latihan vokal. Karena hal tersebut sangat penting untuk mereka. Dengan malas kedua anak perempuan itu menjawab. Tak lama, kami pun keluar ruangan dan melakukan kesibukan masing-masing. Aku berjalan menuju ke lantai tiga di mana ruang pemotretan berada. Tentu saja bersama mereka yang ingin ke studio.

Sesampainya di sana, banyak orang-orang yang sibuk melakukan banyak hal. Ada juga seorang fotografer yang tengah membenarkan posisi kamera. Tiba-tiba saja datang seorang wanita, dia bertanya, "Apakah kau Reizero Rizer?"

"Ya itu aku," jawabku. Dia menyuruhku untuk duduk di depan kaca rias. Sepertinya dia ingin merias wajahku terlebih dahulu agar nampak lebih baik saat di depan kamera. Seusai dirias, aku diperintahkan berdiri di depan benda itu beserta ahli potretnya. Ku lihat Tuan Takigawa datang, dia melihat sesi pemotretan ini. Ku gerakkan tubuhku seperti yang diinginkan oleh si fotografer. Karena aku tak pandai dalam bergaya, maka sang fotografer yang mengarahkanku harus bergaya seperti apa. Beberapa menit berlalu, sesi pemotretan selesai setelah aku merasa puas dengan hasil jepretannya.

"Kerja bagus, Rizer," puji Tuan Takigawa. Aku tersenyum dan berkata terima kasih atas pujiannya. Dia hanya menganggukkan kepala.

><><><

ATTENTION : [ Please, jangan lupa komentar dan collection! ]

Arigatou! Thank you! Nuhun! Terima kasih! Obrigada!