"Kau tampak masih muda, Tuan Jiazhen," kataku kepada lelaki di depanku ini. Dia tersenyum.
"Ya, banyak hal yang terjadi sehingga aku sudah mencapai kesuksesan di usia mudaku," balasnya sedikit sombong.
"Pasti banyak pengalaman dan kesulitan yang kau alami."
"Tentu saja. Sepertinya kau juga sama, terlihat dari wajahmu yang masih muda." Aku hanya tertawa pelan. Setelah basa-basi, barulah kami membicarakan tentang bisnis dan kerja sama perusahaan. Katanya mereka adalah perusahaan baru, belum memiliki banyak pengalaman. Asistennya berkata kalau perusahaan kami tampak menjanjikan, makanya dia bersikeras membujuk bosnya itu untuk menjalin kerja sama. Aku hanya manggut-manggut saja sembari tersenyum tipis, tak bisa membalas pujian mereka tentang perusahaan Papa.
"Rasa-rasanya … aku seperti pernah melihatmu, Tuan. Di suatu tempat," kata Yuze, asistennya Jiazhen.
"Mungkin kau salah lihat," ucapku.