Aku menatap Papa yang sekarang sedang duduk di sofa sembari memainkan laptop yang ada di depannya. Rasanya tak percaya dengan semua ucapan Tuan Kudou dan Tuan Takigawa tentang keburukan pria di depanku itu. Sejahat itukah Papa? Selicik itukah otaknya hanya demi perusahaan ini? Jika memang benar, berarti aku sedang menjalankan perusahaan yang selama ini sudah tercoreng namanya tanpa ku sadari. Ya, secara tidak langsung, nama Rizer Corporation sudah buruk di mata para perusahaan lain kalau mereka telah mendapatkan ancaman dari Papa. Aku yakin, Papa tidak membunuh semua orang di perusahaan yang dia curangi, pasti ada beberapa orang yang tahu, hanya saja mereka bungkam karena takut. Mungkin juga di sisi lain ada yang telah diberikan uang untuk tutup mulut. Siapa yang tahu? Hanya dia dan mereka. Aku tak mungkin tahu kalau tidak diberitahukan.