"Tidak ada. Hari ini aku libur, makanya aku datang ke sini untuk menemanimu," jawabnya. Pantas saja.
"Ku kira karena kau bolos," kataku.
"Tidak mungkin," balasnya. Aku hanya tersenyum.
"Kenapa kau berbicara tanpa melihat ke arahku?" tanya dia. Apa yang harus aku katakan? Tak mungkin aku jujur, bukan?
"Aku … aku melihatmu, hanya saja aku sedang makan," dalihku sembari meliriknya sebentar. Miyazaki tampak memajukan bibirnya. Apakah dia kesal? Biarkan saja. Aku harus berpura-pura fokus dengan makanan ini, tapi kenapa cepat habis? Apakah aku melahapnya secepat itu?
"Sepertinya kau suka sekali pudding buatanku, sampai habis seperti itu," sindirnya. Aku tersenyum malu.