Aku tertawa ketika ada acara televisi yang menurutku lucu. Di sana terdapat seorang pelawak dengan temannya sedang berbincang dan ada beberapa hal yang menurutku unik untuk ditertawakan. Mereka membicarakan tentang dialek Kansai, yang terdengar jauh berbeda dengan aksen di sini. Oh iya, seingatku Tasaki pernah menggunakan dialek Kansai, tapi terdengar tidak sengaja. Dia langsung mengubah cara bicaranya. Kalau tak salah, rumah neneknya ada di daerah Kyoto. Pantas saja dia bisa berbicara seperti itu.
Tak lama Tasaki datang bersama dengan seseorang. Sepertinya pernah melihatnya di suatu tempat. Namun di mana? Aku mengernyitkan dahiku. Siapa yang dia ajak?
"Rei, bagaimana keadaanmu?" tanya orang itu.
"Aku baik. Kau siapa?" tanyaku.
"Kau lupa denganku? Aku Arata," jawabnya. Aku mengenyitkan dahiku, mencoba untuk mengingat-ingat.
"Astaga! Maafkan aku. Aku lupa namamu," ucapku sembari tersenyum tipis. Aku sampai lupa dengan Arata. Lelaki itu pun tidak mempermasalahkannya.