Mataku tak henti mencari ke sana kemari. Menunggu kehadiran wanita yang selama ini ku rindukan kehadirannya. Di mana dia? Lama sekali. Sudah 5 jam aku menunggu, Mama tak kunjung datang. Aku menggosokkan kedua telapak tanganku untuk menghangatkan diri, tapi angin malam terus menerpaku. Seakan-akan mereka sedang tertuju ke arahku yang terduduk sendirian di kursi roda tanpa ditemani siapapun.
Ku lihat jam di tanganku, sudah menunjukkan pukul satu malam. Sialnya aku tidak membawa handphoneku. Karena aku yakin Mama akan datang, tapi kenapa lama sekali? Tiba-tiba saja seseorang menyentuh bahuku dari belakang, aku pun menoleh.
"Mama?" seruku sembari menoleh dan berbalik ke arahnya. Mama tampak tersenyum. Aku pun memeluk Mama, dia membalas pelukanku. Akhirnya Mama datang juga.
"Ada apa denganmu, Reizero? Kenapa kau menggunakan kursi roda?" tanya Mama dengan nada khawatirnya.
"Aku tak bisa berjalan, Mama. Kakiku mengalami kelumpuhan akibat penyakit itu," jawabku. Mama tampak terkejut.