"Kau … kau benar-benar kesakitan?" tanya Papa di ambang pintu. Aku enggan menjawab dan muak dengannya. Andai saja aku bisa berjalan sendiri ke rumah sakit, akan aku lakukan. Namun pandanganku buram dan duniaku tampak berputar-putar, hal itu sangat menyulitkanku.
"Baiklah. Aku akan membawamu ke rumah sakit," katanya lalu menghampiri. Papa membantuku untuk bangkit. Tanpa berkata apapun, dia membawaku ke rumah sakit terdekat. Segeralah aku ditangani oleh seorang dokter perempuan.