Peter terperanjat, sebuah letusan balon mengagetkan dirinya.
Begitupun dengan Philip, asisten dari Peter itu pun ikut terkaget.
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday to you ...."
Badan Peter menegang bak patung.
Ada apa ini?
Apakah dirinya tengah bermimpi?
Terlihat ayah ibu, kakek, kedua orang tua Metha dan satu lagi yang membuat dirinya tak percaya adalah ... wanita yang amat sangat ia rindukan ada di depan matanya!
Peter tak tahu ia harus berekspresi apa sekarang?
Antara sedih, bahagia tapi rasa tak percaya yang lebih dominan melingkupi dirinya.
"Selamat ulang tahun, Sayang."
Aruna datang sembari membawa satu buah kue ulang tahun, wanita itu mendekatkan kuenya ke arah Peter agar dia meniup lilinnya.
Meski kebingungan pria itu tetap meniup lilinnya.
"Ayah ibu ada apa ini? Sungguh aku ... aku tak percaya dan kenapa ini begitu terlihat aneh," ungkap Peter jujur.