Setelah bertanya banyak hal tentang Freya, kini Sagara malah menjadi pria pendiam.
Sagara juga tak tahu, otaknya terus saja melayang ke arah Freya. Hatinya seperti menaruh perasaan sesuatu pada wanita itu.
Sagara menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian mengetuk-ngetuknya. "Dih, tidak mungkin aku mencintai wanita itu. Hatiku masih tetap untuk Metha seorang tak ada yang lain!" Kilah Sagara pada pemikirannya sendiri.
"Mungkin ... aku hanya kasihan saja, ya pasti hanya kasihan tidak lebih!" ucapnya lagi meneguhkan hati bahwa ia tak cinta.
Sagara keluar dari ruangan karyawan tadi. Lara sudah keluar terlebih dahulu karena dipanggil oleh Bos Luxe.
Sagara mengedarkan pandangannya. Freya sudah tidak ada, pembeli itu telah pulang!
Sagara menghembuskan napas tenang nan panjangnya.
Pria itu mengambil sisir. "Harus tetap tampan agar Freya makin naksir kepadaku, eh!"
Sagara melotot dengan ucapannya barusan. Kenapa ia malah berkata demikian?