"Hari ini merupakan hari yang paling tepat, siapkan semuanya. Aku ingin menemui kerabatku, HAHAHA." Sebuah suara devil yang begitu menyeramkan menggema di ruangan minim cahaya, berdebu nan angker.
"Siap, Tuan," balas seorang pria yang dikira sebagai bawahan mewakili dari beberapa puluh temannya lagi, mereka berjalan tegap beriringan menuju gudang, pun mereka tak dapat menolak atau sekadar menyanggah pada printah mutlak atasannya itu.
Pria yang paling berpangkat di sana menyeringai sinis. "SAATNYA MENUNTASKAN DENDAMKU, HAHAHA!"
****
"Sayang, tolong ambilkan aku document!" titah Mardwin pada sang istri, jari-jemarinya begitu lincah menari ria di atas keyboard, tatapan elangnya pun begitu fokus tertuju pada layar laptop, banyak pekerjaan dari perusahaan Sanjaya Gropu yang tak sempat Mardwin kerjakan.