Devina melotot kaget, ternyata pria yang akan dijodohkan dengan dirinya adalah pria arogan yang berani mengatakan tubuh dirinya jelek.
Ayah juga mengatakan bahwa calon suaminya merupakan pria yang baik. Tapi nyatanya? Ia menghembuskan napas berat tidak habis pikir dengan ungkapan ayahnya tentang pria arogan itu.
Rey tersenyum miring melihat ekspresi wanita yang berada dihadapannya. "Permainan yang seru," ucapnya dalam hati.
"Loh, kamu sudah kenal dia?" tanya Gina menatap putrinya heran.
Devina mengalihkan pandangannya, menatap Gina gelagapan. "eum, i-iya. Aku tidak sengaja melihat dia kemarin, Bu."
"Kurang ajar, kenapa aku harus seperti ini?" sesal Devina dalam hati.
Jika diperbolehkan ia ingin menolak pria arogan itu secara mentah-mentah. Ia tidak bisa berpikir bagaimana nantinya jika ia sudah menikah dengan dia.
"Baguslah kalau seperti itu, tapi apa kalian sudah saling tahu namanya masing-masing?"
"Belum," jawab Rey dan Devina barengan membuat yang lain tertawa geli.
