"Aku tidak ingin ke rumah sakit, Tuan. Buat apa? Aku tidak sakit!" Kiara menarik tangannya yang dicekal oleh Steven.
Steven menggeram, bukannya melepaskan justru pria itu kian mengeratkan cekalannya sampai tangan Kiara memerah.
"Bisa diam tidak? Aku tidak menyuruhmu untuk bertanya tentang tujuanku membawamu ke rumah sakit! Aku hanya menyuruhmu diam dan patuh!" tutur Steven penuh penekanan kata.
Kini kedua sejoli itu sudah ada di koridor rumah sakit, tidak ada banyak orang yang berlalu lalang di sana hingga membuat Kiara tidak terlalu malu untuk memberontak dan merengek pada Steven agar tidak masuk rumah sakit.
"Tuan, tapi aku tidak kenapa-napa." Semburat merah yang hadir di pergelangan tangannya kini naik dan menggerogoti wajahnya. Bukan karena malu, tapi karena menahan rasa sakit nan perih yang melingkupi, apalagi kuku-kuku panjang milik Steven nyaris menancap pada kulitnya.