Kiara celingukan, mencari bahan-bahan makanan yang akan ia beli. Tidak perlu berpikir, semua nama makanannya sudah tercatat pada buku kecil yang diberikan Bi Surti.
Sejujurnya Kiara tidak paham apa maksudnya, tetapi akibat tak ingin serba ingin tahu dan menjadi manusia yang kepo, akhirnya Kiara membungkam mulutnya agar tak bertanya.
Kiara kembali mengecek ulang pada kertas sebelum membawanya ke kasir. Wanita itu tersenyum kecil. "Sudah beres."
"Totalnya jadi dua ratus ribu, Nona," ucap sang kasir setelah menyelesaikan acara menghitungnya.
Kiara mengangguk kecil sembari menyodorkan dua lembar uang berwarna merah dan beralih menjinjing kresek yang disodorkan.
Memang, belanjaannya tidak banyak hanya beberapa bahan yang sudah habis di dapur saja.
Jalanan tampak sedikit lenggang, tapi trotoar tampak penuh. Kiara tak peduli dengan keadaan sekitar, wanita itu melangkah cepat menyebrangi jalan raya.
