"Sayang, sini sarapan pagi terlebih dahulu," ajak Angel dari arah meja makan.
Steven mendatarkan raut wajahnya, tatapan elangnya tampak tak bersahabat. Tanpa menyahut apa pun pria itu duduk di kursi yang jaraknya cukup berjauhan dengan Angel.
Angel melengkungkan kedua sudut bibirnya ke bawah. "Sayang kok kamu di sana?"
Steven tak menghiraukannya, ia berdehem guna menetralkan emosi serta kondisi.
"Sayang." Angel terus saja memanggil, tak terima jika dirinya harus diacuhkan begitu saja.
Diam! Seolah Steven menganggap kehadiran Angel hanyalah sebuah angin lewat, tak penting dan tak perlu dipentingin!
Angel menggeram marah, segera ia bangkit dari duduknya, melangkah mendekati sang suami tercinta.
Melingkarkan kedua tangannya di leher jenjang Steven, mengecup pipinya sekilas meski sedikit pun tak dibalas. "Sayang, jangan seperti ini," ucapnya terkesan merengek.
Steven mulai memasukan sepotong roti ke dalam mulutnya, masih tetap sama dirinya bersikap acuh tak acuh.