"Philip!?" Seketika senyuman Metha kembali merekah, wanita itu tak jadi menaiki sepedanya.
Philip melangkah cepat menghampiri Metha, namun tubuhnya masih tetap terlihat tegap, wajahnya datar hingga orang-orang tak dapat menebak perasaan apa yang tengah dirasakan pria itu, entah bahagia atau sedih.
"Maaf, Nona. Tadi saya cukup tidak sopan memanggilmu dengan bahasa seperti itu," tutur Philip setelah berdiri di hadapan Metha, pria itu langsung membungkukan sedikit badannya sebagai hormat pada sosok yang memiliki hubungan dengan sang atasannya itu.
"Ahk tidak apa-apa, Philip. Tidak usah seperti itu," balas Metha masih dengan senyumannya.
Kepala wanita itu bergerak, celingukan ke arah belakang Philip, mencari sosok yang diharapakan tapi tak sedikit pun menunjukan batang hidungnya.
Kening Metha berkerut halus. "Eum, Philip. Di mana tuanmu?" tanyanya sedikit ragu, takut-takut Philip beranggapan bahwa ia sudah memiliki perasaan pada Peter.