Moriz mengerang. Ia langsung membuka matanya dengan lebar-lebar. Menatap ke sekelilingnya yang begitu gelap. Apakah sekarang ia sudah bukan berada di dunia lagi? Sekarang ia ada di mana? Semuanya tampak gelap. Moriz meraba-raba ke sekelilingnya, kosong, tidak ada apa-apa yang dapat ia pegang.
Lalu, di mana Tania sekarang? Bukankah semalam dia datang dan menghampiri dirinya? Kemudian dia melemparkan sebuah senyuman manis yang dapat memikat hatinya. Apakah itu hanyalah sebuah mimpi yang bercampur darah harapan serta angan-angan? Sudah Moriz duga, tidak mungkin Tania datang dengan begitu saja. Pasti sekarang dia sudah tidak sudi lagi menginjakan kakinya di apartemen bak neraka ini. Memikirkan itu membuat Moriz kembali merasa sedih.
Namun, kenapa masih tetap sama? Semaunya terlihat gelap.
0AAARRGHH!" Moriz merintih kesakitan saat akan menggerakan badannya.
Bruk!