"Apa maksudmu, Agatha? Kenapa kamu malah menutup pintu?" tanya Zigi heran saat ia akan keluar tiba-tiba Agatha menutupnya dengan sedikit kencang. Beruntung dirinya tidak terjengkang akibat kaget.
Agatha langsung mendekap teman baiknya itu. "Zigi aku mohon maaf aku jika aku bersalah. Jujur, aku tidak sadar melakukannya," jelas Agtaha lirih. Suaranya tidak terlalu jelas akibat terbengkam oleh dekapan. Namun, dimkedua telinga Zigi perkataan Agatha barusan dapat didengar dengan jelas.
Zigi melepaskan tangan pada kopernya. Kemudian ternagjat untuk mengusap punggung Agatha. Ia mengulas sebuah senyuman tipis tanpa terlihat oleh Agatha. "Tidak masalah. Lupakan!" balasnya. Ia tidak mau memperpanjang masalah. Apalagi ini bersama temannya.
Agatha melepaskan dekapan tersebut. Ia menatap Zigi dengan pandangan sayu. "Maafkan aku," ucapnya sekali lagi seakan merasakan tidak yakin dengan jawaban yang diberikan Zigi barusan.