Menempelkan tangan Tania pada pipi Alfred membuat Alfred sedikit merasa tenang. Ya, hanya sedikit, sekebun ia merasa sedih.
Banyak harapan yang ia tunjukan untuk Tuhan sang pengabul do'a. "Tania ... bangunlah," guamnnya sangat pelan hampir berbicara dalam hati.
Tiba-tiba saja Alfred merasakan ada sesuatu yang bergerak di pipinya. Ia laangsung membuka matanya sempurna.
"A-a-al-fred."
Jantung Alfred berdetak dengan cepat kala mendengar suara itu. Ia mengangkat kepalanya yang semula miring karena beradu dengan tangan Tania.