"Paman ... burungnya terbang ke luar, cepat tangkap!"
Xey berlari ke laut kamar seraya memegang pinggangnya yang terasa sakit akibat heradu dengan pintu. Kesialan menimpa dirinya, burung itu malah berkeliaran di ruang tamu serta ruang-ruang yang lainnya.
Dasar pintu tidak bisa diajak kompromi walau hanya beberapa menit saja. Pertama, karena pintu yang terbuka sehingga membuat burung dara itu bebas bertebrangan ke luar dan kedua, karena pintu Xey menjadi terus memegang pinggangnya. Terus nanti apa lagi? Lama-lama Xey akan memotong pintu itu dan membakarnya. Ya, ia akan balas dendam.
Para pengawal serta pembantu yang berada di sana ikut mengejar burung dara. Lihatlah, hanya karena satu, semua orang menjadi kewalahan.
"Huh ... huh ...." Napas Xey terasa tidak beraturan. Ia duduk di atas sofa, beristirahat sejenak membiarkan para pengawal yang menangkapnya. Ia sudah nyerah, cape ditambah pinggang yang terus merasa nyeri.