"Ibu akan ke mana?"
Agatha membalikan badannya saat sebuah teriakan memenuhi telinganya. Ia tersenyum tipis saat mendapati Nesa yang baru bingung tidur dengan wajah cemas ke arahnya. Ia mendekati Nesa.
"Ibu tidak akan ke mana-mana, ibu hanya ingin ke dapur saja," jelas Agatha lembut.
"Nesa ikut. Sekarang Nesa sendiri, tidak ada yang mengajak Nesa untuk bermain lagi. Eum ... paman Xey, apakah dia masih sakit?" jelas sekaligus tanya Nesa di akhir kalimat. Ia menatap Agatha sendu. Sangking merindukan Xey, hingga malam tadi Nesa memimpikannya. Dan sekarang saat bangun tidur ia menjadi seperti ini. Kebingungan serta kecemasan.
Tangan kanan Agtaha terangkat untuk menyisir rambut Nesa yang terlihat berantakan itu menggunakan jari-jemarinya. "Panama Xey sudah bangun, cu-"