"Nesa, jangan berlari-lari, Nak. Nanti jatuh," peringat Agatha saat melihat Nesa sedang berlari-lari di lantai dua.
"Ibu ... paman Xeynya ngejar aku terus Bu ...," teriak Nesa dari atas. Ia masih terus berlari untuk menghindari dari Xey. Jujur saja ia sudah cape, namun ia tidak ingin kalah dan disebut lemah oleh Xey.
Agatha mengehela napas panjang. Kenapa Xey suka sekali membuat orang cape? Jika tidak dikejar oleh Zigi ya dia mengejar Nesa, sebenarnya apa yang dipermasalahkan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Ada-ada saja. Ternyata selain hobi mengurus burung dara, Xey juga hobi ngejailin orang lain.
"Xey, jangan buat Nesa terlalu cape. Cukup bermainnya!" teriak Agatha lagi. Bukannya apa-apa, ia hanya khawatir saja pada Nesa. Dia masih kecil, dan tenaganya juga masih kecil. Ia takut Nesa pingsan atau ... ahk, Agatha merutuki otaknya. Kenapa ia malah berpikiran seperti itu? Semoga saja Nesa kuat.