Agile langsung membalikan badannya mendapati wanita tua yang ia pikirkan tadi. Akh, kenapa jadi dirinya yang disamperin? Seharusnya ia kan yang nyamperin wanita tua itu. Namun, tidak apa-apa. Jujur saja barusan ia kaget saat dipanggil dan ia juga kaget karena wanita tua itu ternyata maishmengenal dirinya.
Agile hanya tersenyum canggung menanggapinya. Sial, kenapa ia jadi bingung seperti ini? Apa yang harus ia katakan sekarang? Semua kata walau hanya satu huruf seakan kabur dari otaknya. Ia gelagapan, menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk menghilangkan rasa canggung sekaligus malunya.
"Kenapa tuan ada di sini?" tanya wanita tua itu heran.
"B-bibi masih mengenaliku?" Entah apa yang Agile tanyakan ini. Pertanyaannya sungguh terdengar ambigu, sudah jelas-jelas wanita tua itu mengenaki dirinya. Jika tidak, pasti wanita itu gak akan menghampiri dirinya.