Prince mendesis, menatap Metha geram.
"Kenapa?" tanya Metha heran seakan tidak tahu letak kesalahannya di mana.
"Jangan sebut nama pria itu lagi!" titah Prince maish saja terkesan seperti desisan. Sungguh, dirinya sangat tidak terima jika Metha menyebut nama pria yang di pasar tadi. Benar-benar tidak rela!
Metha tertohok kecil. Ia tidak habis pikir dengan Prince. "Kenapa kamu begitu posesif? Aku hanya menyebut nama saja," ujarnya masih dengan raut wajah herannya.
"Karena kamu milikku!" tekan Prince seakan tak ingin dibantah.
Metha menurunkan kedua bahunya, menghela napas lelah. "Ya ya ya, terserah kamu saja. Aku sudah cake dari tadi bicara terus."
Prince mengendurkan wajahnya yang semula mengeras akibat marah yang tertahan. "Baiklah maafkan aku. Tapi aku mau bertanya padamu sekali lagi."
"Apa?"
"Apakah kamu memiliki hubungan spesial dengan pria tadi selain teman?"
Deg!
"Prince! Cepat, turun ke bawah!"