"Lucky, buat apa kamu ke sini?" tanya Metha terkesan sarkas. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain, tidak ingin menatap sosok pria yang telah membaut dirinya seperti ini.
"Metha, aku mohon ... maafkan aku," tutur Lucky menampilkan wajah sendunya, berharap Metha mau menatap dan memaafkan dirinya atas kejadian semalam.
Lucky mengaku, ia salah! Benar-benar sangat salah. Akan tetapi ... ia pun tidak bisa mengelak dengan kejadian itu akibat dirinya yang sudah dikuasai oleh nafsu serta alkohol.
"Aku sudah memaafkanmu," balas Metha. Bersusah payah ia menahan air mata yang siap akan terjatuh lagi. Jangan sampai dirinya dicap lemah oleh Lucky.
"Aku tidak yakin. Mohon tatap aku, Metha," kata Lucky lagi kali ini nadanya terdengar lirih seakan dirinya sudah putus asa.