"Adududu, baru pulang dari mana anak manis? Pagi-pagi sudah jalan-jalan saja, jahat tidak ngajak lagi," sahut Sagara disaat dirinya tidak sengaja berpas-pasan dengan Metha di ruang tamu.
Metha menghentikan langkahnya. Ia menatap Sahara debagj sebutkan tipisnya. "Selamat pagi," sapanya. Kemudian, ia melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan kehadira Sagara lagi yang berdiri di hadapannya.
Baginya, tidak ada waktu hanya untuk bercakap dengan Sagara. Apalagi membahas perihal yang tak berguna seperti apa yang dikatakan Sagara tadi.
Sangat tidak penting Sagara mengetahui kepulangan dirinya.
Sagar menehuaktaian kedua matanya karena dirinya ditinghal begitu saja, padahal dirinya baru sampai di hadapan Metha. "Hey, anak manis!" teriaknya memanggil.
Namun, Metha masih tetap berjalan menaiki anak tangga seolah dirinya menulikan pendengarannya.
Sagara mendecak kesal akibat diabaikan begitu saja. "Heh, tadi suami kejammu marah-marah kepadaku dan terus mencari keberadaanmu!"
Deg!