Metha melangkah menyusuri trotoar jalan. Matahari sudah tersenyum ceria dari balik persembunyiannya. Namun, tidak seceria dirinya. Ia menatap ke depan dengan tatapan kosong. Kenapa hidupnya menjadi banyak drama seperti ini?
Metha masih mengingat betapa takutnya ia saat semalam. Hampir saja dirinya dilecehkan oleh pria tua buncit itu. Ia tidak tahu, jika klub malam sebebas itu. Ia tidak tahu, jika Klub malam semenyeramkan itu. Jika saat seperti ini, pikirannya langsung teringat dengan mendiang ibunya.
Ternyata benar, perkataan seorang ibu itu selalu benar adanya. Seharusnya, ia tidak berburu-bury datang ke Klum. Seharusnya, ia tidak terlalu cemas dengan Prince. Sebab, Prince selalu bersama dengan Philip. Jika pun Prince dalam bahaya atau dalam keadaan mabuk berat, pasti Philip yang akan membantunya.
Huffft ... tapi, kenapa saat semalam dirinya sama sekali tidak menemukan keberadaan Prince atau Philip seperti apa yang dikatakan pembantu itu!