"A-apa ka-kau bilang?" Mulut Xeysa terbuka, menatap Andre dengan tatapan yang sulit dijabarkan. Hatinya terasa kosong melompong. Xeysa menggeleng-gelengkan kepalanya berharap ini hanyalah sebuah pembohongan belaka seperti perasaan Andre terhadapnya.
"Ya, anakmu itu sudah tiada setelah organ bagian dalamnya diambil lalu dijual," jawab Andre terdengar enteng, pria itu tertawa remeh melihat tampang cengo Xeysa.
Sesak!
Perih!
Sakit!
"TIDAK! BOHONG! kau pasti bohong kan, ti-tidak mungkin a-nakku kau pe-perlakukan se-seperti itu!" Xeysa sudah tak dapat menahan semuanya lagi. Wanita itu menjerit histeris dengan air mata yang terus mengalir, Xeysa tak menghiraukan leher serta kedua pipinya yang mengeluarkan sedikit darah hingga membuatnya perih karena terkena air mata.
Pikirannya ... kosong, Xeysa tak tahu harus berpikir apa lagi.
Harapannya sudah tak ada!