"Sayang … abang Sagara yang paling tampan tiada bandingannya datang!" Sagara sudah berdiri di depan pintu rumah Freya.
Kekasihya itu hari ini tak memiliki jadwal kerja, oleh karena itu Sagara langsung mampir ke rumahnya.
Tidak seperti semalam yang harus menunggu bermenit-menit sampai kulitnya ke dinginan kini pintu jati berwana coklat tua itu sudah terbuka menampilkan sosok wanita yang didambakan Sagara.
Sagara tersenyum lebar melihatnya. "Hallo cantik," sapanya riang.
Freya mengucek-ngucek kedua matanya yang masih terasa lengket, merapihkan rambut sebahunya yang acak-acakan bak rambut singa. Memang Freya barusan tidur, namun kedua telinganya masih tajam menangkap suara dari balik pintu rumahnya membuat wanita itu langsung beranjak bangun dan melangkah menuju sini.
"Hallo juga," balas Freya menyapa dengan suara seraknya.
Wanita itu berusaha mengumpulkan para nyawanya yang kemudian berdiri tegap saat retinanya menangkap sesuatu menarik dari Sagara.
