"Sayang hey, kenapa kau malah percaya pada orang gila itu? Apa yang dia katakan benar-benar jauh dari kenyataan, Sayang!"
Sagara berjalan cepat guna mengejar Freya yang sudah jauh di depannya.
Freya menulikan kedua indra pendengarnya, wanita it uterus melangkah lebar dengan perasaan menggebu-gebu. Dirinya marah, dirinya kesal, ternyata selama ini Sagara sudah mempunyai kekasih.
Freya segera masuk ke dalam rumah minimalis yang hanya dihuni oleh dirirnya saja, tak lupa Freya yang langsung mengunci pintunya rapat-rapat agara Sagara tak neyelonong masuk ke dalam rumahnya.
"Freya!" panggil Sagara dengan suara lantangnya, tak peduli jika ini disebut sebagai pengganggu para tetangga yang tengah istrirahat, pun tak peduli jika suaranya barusan dianggap sebagaia suara hantu yang berkeliaran di tengah malam, yang Sagara pedulikan sekarang hanyalah sang kekasih yang tengah marah itu.
Dor dor dor!