Metha menutup mulutnya yang sedikit terbuka menggunakan telapak tangan kanannya. Sungguh, dirinya sedikit tersentak kaget kala melihat seorang wanita cantik yang kisaran berusia lima puluh tahunan tengah duduk di kursi roda seraya memainkan boneka ultraman serta berbie.
Wanita itu terlihat begitu anteng tanpa sedikit pun terganggu dengan kehadiran Metha dan juga Peter.
Hanya sejenak, kemudian Metha menatap Peter seraya tersenyum sirat akan makna. "Apakah itu ibu dari wanita masa lalumu? Kenapa dia begitu cantik?" tanyanya pada Peter yang berdiri di sampingnya.
Peter yang menatap sendu ke arah depan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Metha. Ia tersenyum kecut. "Ya, dia ibu wanita itu dan dia memang sangat cantik," jawabnya terdengar lirih tanpa memikirkan perasaan Metha. Ia melangkah maju semakin mendekati ibu yang pernah menganggap dirinya seorang anak, ahk ralat sudah menganggap bahwa dirinya seorang menantu untuk dia.