Chereads / Tawanan Yuan Earl / Chapter 4 - Viral

Chapter 4 - Viral

Keesokan harinya, berita tentang putri pertama dari keluarga Moon membuat gempar Sky Hill.

Skandal Ayana Moon, menjadi pencarian dan topik utama dalam perbincangan para netizen.

Banyak media mempublikasikan skandal perselingkuhan yang dilakukan oleh Ayana Moon dengan pria misterius sehingga Alexander Bell—tunangannya—membatalkan pernikahan mereka.

Berita itu bukan sekedar rumor belaka!

Pasalnya, beberapa foto Ayana juga ikut tersebar, bahkan menjadi sampul dalam setiap berita.

Foto-foto yang menjadi bukti nyata dan diyakini berasal dari sumber terpercaya, menampakkan pemandangan Ayana sedang bercumbu dengan seorang pria di dalam sebuah ruangan.

Di foto lain, jelas terpampang wajah Ayana yang sedang tidur nyenyak di dada bidang seorang pria dan dapat dipastikan, pria itu adalah orang yang sama dengan pria yang ada di foto-foto lainnya

Ada juga foto yang menampakkan punggung putih mulus Ayana yang tersingkap selimut, sementara tubuh bagian depannya menempel pada tubuh pria itu.

Foto itu sepertinya diambil dari belakang!

Dalam semua foto yang tersebar, hanya memperlihatkan wajah Ayana, sementara wajah pria itu sengaja diblur. Tentunya, Ayana dan pria misterius itu tidak mengenakan sehelai benang pun yang melekat pada tubuh mereka hingga kulit keduanya saling bergesekan di dalam selimut.

Dalam sekejap, semua foto-foto itu menjadi viral dan Ayana menjadi tranding topik!

Sementara berita itu semakin menyebar luas, orang yang diberitakan masih tertidur lelap di dalam pelukan seorang pria.

Ayana seperti orang yang tidak pernah tidur sebelumnya hingga saat ini dia membalas dendam atas malam-malam yang dilewatkannya tanpa kedamaian.

Wajahnya yang bebas make-up tampak putih dan lembut, seperti bayi yang baru lahir. Bersih dan tidak ternoda.

Bulu matanya yang panjang dan lentik memberikan bayangan di wajahnya saat berada di bawah cahaya. Sementara bibirnya terlihat mungil, begitupun dengan hidungnya.

Segala yang melelat di wajah Ayana yang mungil semakin terlihat mungil saat berada di atas dadaa pria itu. Mungkin, wajahnya sama besar dengan telapak tangan pria yang tengah memberikan kenyamanan padanya saat ini.

Akan tetapi, Ayana harus menjauh dari sumber kenyamanannya saat panggilan alam menghampiri.

Wanita itu belum sadar sepenuhnya dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi padanya, tetapi dia sudah membuka mata lebar-lebar dan hendak beranjak pergi ke kamar mandi.

Namun, seonggok manusia yang berbaring telentang di hadapannya, tidak hanya menghentikan pergerakan, tetapi juga membangunkan Ayana sepenuhnya dari mimpi indah.

Pupil Ayana membesar bersamaan dengan mulutnya yang ternganga dan segera ia tutup menggunakan telapak tangannya.

Saat itu, Ayana menahan napas, bahkan menahan diri untuk tidak menjerit sekuat hati dan menahan kakinya agar tidak menendang pria itu menjauh darinya.

Ayana mencoba mengatur detak jantungnya, juga menguasai dirinya agar tidak lepas kendali. Setelah semua terkontrol, Ayana pelan-pelan turun dari ranjang, menekan rasa perih dan sakit pada area pribadinya.

Ayana ingin segera melarikan diri dari sana sebelum pria itu terbangun, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Ayana melupakan tujuan awalnya bangun dari mimpi indah, yakni memenuhi panggilan alam. Bahkan, dia tidak punya kesempatan untuk memikirkan apa yang sudah terjadi dan dilewati kemarin malam hingga berakhir di atas ranjang bersama pria asing.

Dalam keadaan seperti ini, Ayana cukup yakin dia telah berguling-guling di ranjang dengan pria itu seperti yang Xander dan Ayura lakukan.

Jadi, yang harus dia lakukan hanyalah pergi tanpa memikirkan apa pun lagi!

***

Saat ini, Ayana yang tengah memakai masker sedang duduk dengan frustasi di tangga darurat menuju apartemennya.

Beberapa saat setelah keluar dari Grand Royal Hotel, Ayana diserbu oleh puluhan wartawan, bahkan dia sempat dikejar-kejar oleh mereka.

Semua dari mereka melemparkan begitu banyak pertanyaan yang berkaitan dengan skandal yang sedang viral saat itu

Ayana tentunya tidak tahu apa pun, secara dia baru saja terlepas dari kandang singa.

Beruntung, dia mendapatkan taksi di saat yang tepat dan pergi meninggalkan para wartawan itu tanpa memberikan satu pun tanggapan kepada mereka.

Di dalam taksi, Ayana merasa risih dengan tatapan yang diberikan oleh supir. Tampak meremehkan, terlebih lagi melecehkannya.

Ayana mencoba mengabaikan sulit itu, lalu membuka ponselnya dan mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Melihat berita yang tersebar, dadaa Ayana yang bergemuruh tampak turun naik, seperti jantungnya sedang bermain drum di dalam sana.

Ayana naik darah!

Rasanya ingin mencincang orang yang sudah menyebarkan berita palsu itu.

Eh, tapi mengenai dirinya tidur dengan pria memang nyata!

Namun, tetap saja Ayana marah karena berita itu disebar luaskan tanpa persetujuan darinya. Bahkan, berita itu benar-benar memojokkan dirinya.

Ia dituduh berselingkuh dari Alexander Bell sehingga pernikahan mereka dibatalkan.

"Bulshit, mereka membalikkan fakta!" umpat Ayana geram, mengabaikan tatapan aneh dari supir taksi.

"Alexander Bell yang berselingkuh, bukan aku!"

"Kalau pun aku tidur dengan pria lain, itu aku lakukan setelah putus dengannya! Bagaimana bisa disebut selingkuh?!"

"Nona, berhentilah membuat pembelaan atas kesalahan Anda. Apa pun itu, tidak ada kesalahan yang bisa dibenarkan!" Supir taksi itu mengomentari Ayana dengan sinis.

"Diamlah!" sergah Ayana semakin geram.

Saat ini, dia belum bisa melampiaskan amarah pada orang-orang bejat yang menyebarkan rumor tentangnya, tetapi tidak ada yang bilang Ayana tidak bisa melampiaskannya pada supir itu!

"Kemudikan saja mobilnya dengan benar, jangan suka mencampuri urusan orang lain!" gerutu Ayana menatap tajam pada supir itu, seakan ingin menelannya hidup dan bulat-bulat.

Supir taksi itu tampak kesal, "Kita mau ke mana?"

Detik berikutnya, wanita itu menghentikan taksi di pinggir jalan yang terdapat kios-kios kecil. Ayana membeli masker untuk melindungi wajahnya dan membeli satu set pakaian agar tidak dikenali oleh siapa pun.

Setelah memastikan penampilannya saat ini tidak akan dikenali oleh siapa pun, Ayana kembali menaiki taksi untuk mengantarkannya ke apartemen.

Namun, setibanya di gedung apartemen tempatnya tinggal, Ayana tidak bisa masuk ke dalam. Banyak wartawan yang berjaga di depan pintu masuk, bahkan beberapa ada yang menunggu di depan lift.

Ayana tidak bisa mengambil resiko untuk menerobos semua wartawan itu. Jadi, dia hanya punya pilihan untuk menaiki tangga darurat.

Untunglah unit tempat tinggalnya berada di lantai empat, tidak terlalu tinggi sehingga tidak akan menguras begitu banyak energinya untuk tiba di sana.

Dan di sinilah Ayana sekarang, sudah lebih dari dua jam menunggu dan berharap puluhan wartawan yang berjaga di depan pintunya, segera pergi.

Namun, tidak ada tanda-tanda dari mereka untuk pergi meninggalkan apartemennya. Bahkan, semua orang-orang itu terlihat sedang piknik dengan membawa alat-alat dokumentasi, juga beberapa kotak makanan yang membuat mereka tidak merasa bosan setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama.

Sepertinya, mereka tidak akan pergi sebelum mendapatkan Ayana.

"Orang-orang sialan itu, kapan mereka akan pergi?!"

"Aku sudah sangat kelaparan!"

Ayana hampir menangis mendapati nasib buruk yang menimpanya saat ini.