Setelah melewati perjuangan lumayan berkeringat dengan mengemudikan kendaraan roda tiga yang dibebani muatan cukup banyak, akhirnya Indra tiba di posko mereka dalam iringan keenam rekannya. Dan kesemua orang pun jadi merasa lebih beruntung lagi, saat hujan telah saja mengguyur dengan lebat begitu barang-barang selesai tertata rapi di dalam rumah yang menjadi pos komando KKN itu.
"Malam ini kita udah nggak harus gelap-gelapan, kan?" tanya Citra pada Indra sambil memandangi si pemuda yang sedang mengutak-atik kabel generator berbahan bakar solar kiriman orangtua Widyaningrum.
"He he … iya, tapi belum semuanya bisa terang benderang. Instalasi untuk aliran listriknya kan belum sempat kepasang." Jawab Indra sambil terus menekuni apa yang sedang ia kerjakan.
"Ah, akhirnya … hi hi hi … kamu tau enggak, sih? Pakai lampu teplok, lubang hidung kita jadi item saat bangun pagi." Kontan saja, Citra langsung menghembuskan napas lega sambil menceritakan pengalamannya.