"Iya, Buk. Ada sesuatu yang hendak dibicarakan?" mengerti jika ada suatu hal penting yang akan disampaikan, si pemuda pun menuruti permintaan ibunya.
"Kalian sedang marahan?" tanpa basa-basi, sang ibunda langsung saja bertanya dengan suara lemah lembut seperti yang menjadi ciri khas semenjak dahulu.
"Aku sama Putri? Enggak, kok … uh, kenapa kakak adik harus pakai acara marahan segala?" tanya si anak sulung dengan tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Hmmm, anak ibuk jadi ketahuan bersalahnya kalau sudah berlagak bodoh begitu …" sembari tersenyum geli layaknya melihat konyolnya anak yang masih balita, Widuri langsung saja menatap Indra dengan pandangan kasih yang penuh dengan teguran.