Selang beberapa saat terdiam, gadis dalam pelukan itu terlihat bergerak. Sembari mengulurkan jemari tangan untuk menyentuh dada Indra, sebuah pertanyaan telah saja terucap dalam nada malu-malu,
"Ndraa ... apakah ini akan menjadi yang pertama untukmu?" Tiba-tiba pertanyaan itu datang, sementara Widya masih membelai ringan tubuh si pemuda dengan lembut.
"Untuk satu hal, memang benar begitu … ini akan menjadi yang pertama untukku." Dengan malu-malu Indra pun menanggapi pertanyaan tersebut.
"Ohh..."
"Kenapa kau tanyakan itu?"
"Tak apa, aku hanya ingin menanyakannya."
Setelah Widyaningrum mengucap kalimat itu, percakapan pun terhenti karena rasa jengah yang melanda keduanya. Namun saja, gerakan tangan Widya malah terasa semakin lembut membelai dan menggosok dada bidang Indra. Bahkan seperti tak puas hanya sampai disitu, Widya pun mulai mengecup bidang berotot tersebut dengan berani.