Apa yang dialami malam tadi adalah saat pertama bagi Irma untuk benar-benar menjadi seorang wanita. Dimana meskipun ia pernah 'mencicipi' rasa-rasa itu, namun semua hanya ibarat makan buah tapi hanya sampai sebatas pada mencium aroma dan menjilati kulitnya saja tanpa pernah tahu nikmatnya kesegaran daging buah yang berada di dalam.
Karena sejujurnya saja Irma bahkan tak pernah mendapatkan sebuah kepuasan yang bisa dirasakan hingga menyentuh kalbunya. Tapi malam tadi, rasanya ia memang benar-benar telah saja jadi meleleh walau hanya bisa menikmatinya sebatas sentuhan dan kecupan saja.
Dan semua itu karena seorang Indra, seorang pemuda cerdik serta tampan yang tersamar dengan sikap rendah hatinya. Hingga jika diibaratkan sebagai seorang petualang cinta, ia tak flamboyan dalam penampilannya. Dimana, segala keahlian merayunya telah ia sembunyikan dengan baik didalam sifat lugu dan polos layaknya pemuda ingusan.