Tanpa dapat lagi ia kendalikan, Amanda meraih tangan yang memeluk dirinya. Kemudian dengan mesra ia mencium telapak beserta jemari maskulin tersebut yang lalu dieluskannya ke pipi untuk merayap kearah leher hingga akhirnya dibawa menuju bagian dadanya yang kini terasa penuh dan sesak karena hasrat.
Si gadis menengadahkan wajahnya saat jemari lembut dari telapak tangan itu mematuhi segala perintah dengan mengelus dadanya yang padat. Dan bisikan yang tadi terasa begitu hangat di telinganya, kini telah berubah menjadi kecupan lembut diatas kulit leher.
Sepenuh penghayatan, Amanda memejamkan matanya untuk menikmati sentuhan mesra itu dengan seluruh rasa. Lalu desah lirih telah saja sesekali keluar dari bibirnya yang terbuka, ketika kecupan hangat dileher telah semakin merambah dan menjadi sebuah pagutan gemas di pundaknya.
Dan seperti tak ingin membiarkan terlalu lama menunggu, tangan lembut sang lelaki pun terus saja membelainya kembali.
