Suara erangan terdengar sangat dahsyat, saat pria itu menghilang begitu saja. Ale menahan tangisnya. Dia tak ingin terlihat begitu lemah di hadapan Shanum.
"Le, kau menyembunyikan sesuatu dariku ?" Shanum langsung mencerca Ale yang masih tergantung terbalik dengan ikatan yang sangat kuat.
"Bantu aku lepaskan ini, setelah itu aku akan menjelaskan semuanya padamu !"
Shanum bergegas cepat, dia menaiki tangga gedung dan melepas Ale dari atas, "Maaf Ale, kau akan terbentur !" Shanum berteriak.
"Aku sudah siap" Ale menutup matanya.
Tali itu terbuat dari gabungan logam dan cairan panas, Shanum tak bisa melepasnya begitu saja. Mata nya mencari sesuatu yang dapat melepas tali itu dengan mudah.
Shanum kehilangan akal, semua cara telah dilakukannya. Akan tetapi, tak membuahkan hasil juga. Shanum kewalahan, begitupun dengan Ale yang menahan rasa perih pada pangkal perutnya, akibat terlalu lama digantung terbalik.
"Shanum, coba lakukan sesuatu" Ale mulai tak sabar.
"Aku tak tahu harus melakukan apa !"
"Fokuskan pikiranmu, kuharap kau bisa tersambung oleh seseorang" Ale mengeteahui kekuatan yang terpendam dari keturunan Emerald itu. Rin memiliki kekuatan untuk berbicara dari jarak jauh kepada Lrey ayahnya. Mungkin saja, kekuatan itu juga mengalir pada darah Shanum.
Shanum tak mengerti, apa yang dikatakan Ale. Namun, dia mencoba untuk fokus. Energi yang dikeluarkan tubuhnya semakin memanas. Semakin dia memusatkan pikirannya, semakin terasa menyengat di kulitnya udara panas yang menyakitkan.
"Ahhhhkkk….." Shanum berteriak keras.
"Ada apa ?" Ale tampak khawatir.
Tali itu terlepas, bersamaan dengan sosok pria tua yang hadir dengan sirah birunya yang menawan. cincin-cincin permata tersusun pada setiap jari-jarinya. Rambutnya yang memutih akibat usia. Membuat lelaki itu terlihat begitu berkarisma.
Ale menahan rasa sakit pada pelipis dan mulutnya yang langsung menghadap ke lantai yang keras.
"Kau baik-baik saja" Suara lelaki itu mengagetkan Ale yang mencoba mempertahankan kesadarannya.
"Ayah !" Ale memeluk lelaki itu dengan cepat.
"Apa yang terjadi, ?"
Ale menahan sesenggukan nya, suaranya parau akibat tangisnya yang meledak seketika. "Rog…" Ale terbata-bata.
"Lagi-lagi dia, dia tak pernah berhenti untuk mengganggu kaum lain. Kali ini, apa yang dia inginkan ?"
"Dia mencari anak Rin"
"Sudah kuduga, dia akan melakukan hal kotor seperti itu. Aku akan berbicara pada semua kepala kaum, untuk menghentikan perbuatan Rog"
"Termasuk Emerald ?"
"Kuharap Tessa, mau bekerja sama. Ini tentang darah dagingnya, dia tak boleh menutup mata terus menerus. Perbuatan Rin memang melewati batas, akan tetapi gadis itu juga cucunya."
Shanum mendengar semua percakapan antara Ale dan lelaki yang ia sebut ayah. Shanum ingin mendekat. Namun, diurungkan niatnya. Sebelum Ale memberi isyarat terlebih dahulu.
"Dimana anak itu,?"
"Dia ada di sana" Ale menunjuk satu lantai dari tempatnya berada.
"Pantas saja, aku merasakan kehadiran Rin disini, ternyata darah Rin sangat kental pada gadis itu"
Shanum tercengang, tak mengerti apa yang sedang dibicarakan kedua orang itu. Sebelum semakin bingung, Ale akhirnya memberi isyarat agar Shanum mendekat.
"Halo Shanum, sudah lama kita tak bertemu," Lelaki tua itu menyapa Shanum yang tampak masih kebingungan.
"Halo," Shanum menjawab singkat.
"Dia ayahku," Ale mencoba memperkenalkan lelaki yang ada di hadapannya.
"Ayah,? bukannya orang tuamu telah tiada ?"
"Aku bohong,"
"Apa lagi yang kau tutupi Ale ?"
Ale menceritakan semua kebenarannya pada Shanum, dia tahu pasti gadis itu tak akan menerima nya secara langsung. "Maaf Shanum, aku tak bermaksud. Tapi Rin memintaku untuk mengatakan semuanya"
"Rin,? Ibuku…? Kau mengenal Ibuku ? "
"Yah, Rin adalah sahabatku,"
"Jadi, kau seumuran dengan ibuku ?"
"Yah" Ale mnejawab dengan suara yang sangat kecil, hampir tak terdengar.
Shanum semakin tidak mempercayai apa yang dia dengar, "Berarti selama ini, kau tahu tentang silsilahku ?"
"Yah" Lagi-lagi Ale menjawab dengan satu kata.
"Bahkan, saat kamu tahu aku sedang kebingungan dengan semua teka-teki ini. Kau tetap bungkam dan menutupi semuanya Ale ?"
"Yah, maafkan aku Shanum. Kau harus kujaga"
"Menjaga katamu,? Aku bahkan hampir gila dengan semua keadaan tak masuk akal yang kualami setiap harinya. Dan kau bilang menjaga ?"
"Ada janji yang harus kutepati kepada Rin"
"Kuharap kau tak membohongiku lagi Le" Shanum berlalu pergi.
Ale merasa sangat bersalah, sedang Lrey mengerti keadaan yang rumit bagi Ale karena harus berhadapan dengan gadis setengah manusia itu.
"Kau tenang saja, Ale" Lrey mencoba menenangkan Ale. Meski, tak sepenuhnya berhasil. Ale berlari mengejar Shanum.
Shanum mempertahankan posisi air matanya, agar tak benar-benar jatuh ke pipinya, kenyataan kali ini sangat berat diterima oleh Shanum.
"Shanum, tunggu !"
Suara Ale, dihiraukan begitu saja, Shanum mempercepat langkahnya. Dia tak ingin bicara apa-apa lagi pada Ale.
"Aku dari kaum Ruby" Ale berteriak keras, teriakannya berhasil membuat Shanum berhenti dari langkahnya.
"Tunggu, aku akan menjelaskan semuanya. Semuanya Shanum" Ale memberi pengulangan pada kata-katanya.
Shanum berbalik ke arah Ale yang sedari tadi mengejarnya, "Ruby ?"
"Yah, aku dari kaum Ruby, Kaum biru."
"Kaum apa itu, ?"
"Kaum penjaga. Dahulu aku dan ibumu berteman baik, sampai akhirnya Ibumu memutuskan pergi dari Emerald dan memulai hidup bersama Loa yang seorang manusia"
"Bagaimana mungkin kalian bisa berteman, sedang Ibuku Emerald dan kau Ruby"
"Dahulu, Ruby dan Emerald adalah dua kaum yang sangat dekat, begitu pula dengan kaum hitam tanpa terkecuali kaum merah"
"Kaum hitam ? Kaum merah ?"
"Yah, kaum hitam. Kaum mata-mata, sedang kaum merah mereka tak memiliki andil besar kepada para kaum selain nafsu besarnya untuk menguasai dunia"
"Lelaki yang mengikatmu tadi ?"
"Yah, itu kaum merah. Dia adalah kepala kaum merah"
"Lalu, apa hubungannya denganku ?"
"Lelaki itu mencari keberadaan anak Rin, Karena dia tahu bahwa anak Rin memiliki semua keunggulan yang ada di antara para kaum"
"dan itu aku ?"
"Yah, itu kau Shanum"
"Penglihatanku di rumah orangtuaku berarti semuanya benar ?''
"Yah, benar" Ale mengangguk dengan cepat.
Shanum terdiam sejenak, memikirkan hal buruk akan menimpanya. Sebelum akhirnya kembali melayangkan pertanyaan pada Ale " Apa lelaki kaum merah itu akan mencariku lagi ?"
"Tentu saja, dia lelaki yang sangat serakah, barang tentu dia akan mencari cara untuk menemukanmu."
"Aku harus bagaimana ?"
"Sebaiknya, kau kembali di Emerald dulu, di tempat itu sedikit aman dibanding dunia manusia"
"Lalu bagaimana dengan tubuhku yang ada di dunia manusia ?"
"Aku akan mencari cara, untuk memindahkan semua bagian tubuhmu"
Lrey mendekat, sedari tadi dia mendengar semua percakapan Ale dan Shanum. Kemudian mencoba memberi bantuan pada kedua gadis itu, "Aku akan membantumu, kau hanya perlu meminum serbuk bunga kehidupan yang ada di tanah Ruby"
"Benarkah ?" Shanum tampak berbinar.
"Akan kubawakan, kau tunggu disini" dengan cepat lelaki tua itu menghilang dari pandangan Shanum dan Ale.